Mengapa Drive Berkapasitas Besar Penting
Di era 5G dan komputasi edge yang akan datang. Kecepatan transmisi yang tinggi, latensi jaringan yang rendah, jumlah perangkat yang terhubung secara masif, serta kemampuan koneksi yang terus-menerus dalam kondisi mobilitas yang dibawa oleh teknologi 5G dapat memenuhi kebutuhan berbagai industri. Hal ini menciptakan beragam skenario aplikasi inovatif yang lebih bervariasi dan meningkatkan volume data digital. Oleh karena itu, perusahaan mulai menyadari pentingnya penyimpanan berkapasitas besar.
Pada masa awal, perusahaan cenderung memilih hard disk berkapasitas kecil untuk membangun perangkat penyimpanan demi keamanan dan tingkat toleransi kesalahan yang rendah. Hard disk berkapasitas kecil hanya membutuhkan waktu singkat untuk melakukan proses rebuild data dalam sistem RAID. Namun, demi memastikan operasional bisnis tetap aman dan mencapai waktu rebuild tercepat, kapasitas penyimpanan pun ikut dikorbankan.
Enterprises Membutuhkan Kapasitas Besar dan Performa Tinggi Sekaligus
Dengan berkembangnya teknologi AI dan IoT dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan mesin sangat bergantung pada rekaman data historis yang digunakan. Bukan hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitasnya. Mesin membutuhkan akses cepat ke sejumlah besar data serta kemampuan untuk melakukan analisis mendalam. Oleh karena itu, perusahaan tidak hanya perlu menyimpan data, tetapi juga mempercepat akses terhadapnya. Maka dari itu, permintaan akan penyimpanan berkapasitas besar dan performa tinggi di kalangan perusahaan pun terus meningkat.
Apakah Hard Disk Berkapasitas Besar Menyebabkan Waktu Rebuild yang Lama?
Seiring dengan meningkatnya kapasitas hard disk, waktu rebuild data pada RAID juga semakin lama, yang menjadi salah satu masalah paling merepotkan dalam manajemen penyimpanan perusahaan (enterprise storage) saat ini. Di masa lalu, ketika kapasitas hard disk hanya berkisar puluhan hingga ratusan GB, proses rebuild RAID dapat diselesaikan dalam waktu puluhan menit, bahkan kurang dari sepuluh menit. Namun, seiring kapasitas hard disk yang kini mencapai ratusan GB hingga level TB, waktu rebuild RAID meningkat drastis menjadi beberapa jam bahkan puluhan jam, sehingga menjadi risiko besar yang tersembunyi dalam manajemen penyimpanan.
Generasi Terbaru dari RAID
Dengan kata sederhana, RAID adalah mekanisme fault tolerance antar hard disk, yang memastikan saat salah satu disk rusak, layanan tetap berjalan dan data tidak hilang.
Teknologi RAID yang sudah digunakan lebih dari 30 tahun kini sedang mengalami transformasi besar. Untuk hard disk berkapasitas TB, RAID tradisional tidak mampu mengatasi masalah waktu rebuild yang lama. RAID generasi baru, yaitu RAID 2.0, berbasis teknologi blok tradisional, dirancang untuk mengatasi kelemahan tersebut.
Berikut adalah tabel teknologi RAID 2.0 dari beberapa vendor storage yang mayoritas fokus mengoptimalkan RAID tradisional untuk mengatasi bottleneck ini.
Sekarang kita tahu bahwa RAID 2.0 meningkatkan aplikasi storage dalam banyak hal. Lalu, apa saja keuntungan yang bisa kita dapatkan jika teknologi RAID 2.0 dikombinasikan dengan mekanisme lain?
Saat kita beralih dari RAID tradisional ke RAID 2.0, waktu rebuild menjadi lebih cepat sehingga risiko kehilangan data berkurang. Ditambah lagi, teknologi reduksi data seperti deduplikasi dan kompresi data untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan diharapkan bisa menekan biaya penyimpanan per unit data. Dalam kasus ini, kita tidak hanya memastikan keamanan data, tapi juga menghemat lebih banyak ruang untuk penggunaan data yang lebih fleksibel.
Solusi Penyimpanan Hemat Biaya
Dalam beberapa tahun terakhir, produsen hard disk seperti WD, Seagate, Toshiba, Samsung, dan lain-lain secara bertahap meluncurkan hard disk berkapasitas besar, menciptakan tonggak baru dengan kapasitas lebih dari 18TB. Selain itu, kebutuhan akan hard disk berkapasitas besar lebih sedikit dibanding yang berkapasitas kecil, sehingga juga menghemat konsumsi listrik. Produk terbaru ini memberikan keuntungan dari segi efisiensi biaya bagi perusahaan dari berbagai ukuran.
Biaya operasional yang konsisten untuk disk dengan berbagai kapasitas menunjukkan bahwa penggunaan hard disk berkapasitas besar dapat secara signifikan menurunkan Total Cost of Ownership (TCO) per terabyte penyimpanan. Oleh karena itu, hard disk berkapasitas besar kini menjadi drive dengan kapasitas tertinggi sekaligus TCO terendah.
Masa Depankan Strategi Penyimpanan Anda
Aplikasi hard disk berkapasitas besar semakin populer, dan waktu rebuild menjadi perhatian utama bagi perusahaan untuk memastikan keamanan data. RAID 2.0 dapat membantu meminimalkan waktu rebuild saat menggunakan hard disk dengan kapasitas besar. Selain itu, teknik seperti deduplication/deduplikasi dan kompresi mengoptimalkan performa baca dengan dampak minimal pada performa tulis, sekaligus memberikan keuntungan penghematan kapasitas.
Singkatnya, gunakan hard disk berkapasitas besar untuk storage/ penyimpanan Anda tanpa ragu berdasarkan riset yang telah disebutkan di atas!